Resiko Kebangrutan Perusahaan
Setiap
bisnis mempunyai resiko kebangrutan perusahaan, semua pelaku usaha
menghendaki supaya bisnisnya tetap pada posisi puncak. Bagaimana cara menghindari resiko kebangkrutan? bagaimana cara mendeteksi potensi resiko kebangkrutan perusahaan? metode apakah yang digunakan untuk mendeteksi resiko kebangrutan?.
Dengan perkembangan perangkat digital yang semakin pesat mendorong setiap pelaku usaha baik skala kecil sampai Enterprise, berlomba-lomba menerapkan sebuah Sistem Informasi terintegrasi, baik dibuat sendiri dengan team perusahaan maupun dengan cara membeli kepada Vendor seperti SAP, ERP atau pesan kepada Sofware Developer.
Metode Altman Z-score
Altman Z-score adalah rumus prediksi kebangkrutan yang dipublikasikan oleh Edward I.Altman pada tahun 1986. Z-scrore dapat digunakan sebagai pendeteksian resiko kebangrutan perusahaan memanfaatkan rumus persamaan linear
matematika :
Z-Score = 1.2T1 +
1.4T2 + 3.3T3 + 0.6T4 + 0.999T5
Disini arti (T)
merupakan koifisien tiap-tiap parameter yang akan diukur
T1 : Working Capital / Modal Kerja
T2 : Retained Earnings / Laba ditahan
T3 : Earnings Before Interest and Taxes / Laba Kotor
T4 : Market Value of Equity / Total Nilai Hutang Piutang
T5 : Sales / penjualan
Cara Mengetahui Gejala-Gejala kebangkrutan Perusahaan
Perusahaan dinyatakan "bangkrut
atau pailit" jika, perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya contoh indikasi perusahaan megalami kebangrutan
jika
tidak dapat membayar hutang-hutang kepada supplier, gaji Karyawan
sebelum
semuanya itu terjadi maka, ada faktor indikasi dasar yang harus
dicermati salah
satu tolak ukurnya adalah laporan posisi keunagan perusahaan Neraca dan
Rugi
Laba dua faktor ini dapat dijadikan alat analisis untuk pendeteksi
potensi kebangrutan perusahaan sedini mungkin sebab laporan keuangan
adalah bersifat
standart aturan baku yang jelas bisa
dibaca dan dipahami dengan mudah karena sudah tersusun dengan rapi
sesuai
kelompok catatan transaksi perusahaan.
Bagaimana Cara mendeteksi
resiko kebangkrutan sebuah bisnis?
Jika yang ditanyakan adalah
kerugian atau kebangrutan maka beberapa pos laporan keuangan sebagai alat bantu tool
analisa pendeteksi kebangrutan yaitu :
Modal Kerja
sebarapa besar modal perusahaan yang digunakan
untuk menghasilkan barang / jasa, modal dalam nominal uang
Laba ditahan
Total Hasil keuntungan pendapatan
bersih perusahaan dalam periode waktu
Laba Kotor
Total Pendapatan perusahaan seblum dipotong
pajak
Piutang Usaha
Pendapatan perusahaan yang masih belum
dibayar tetapi barang / jasa sudah diterima biasanya menggunakan term
pembayaran piutang usaha
Hutang Usaha
Hutang perusahaan kepada supplier
pada saat pembelian barang yang belum dibayar atau jatuh tempo hutang belum
waktunya
Sales / penjualan
Total barang atau jasa yang sudah
laku dijual kepada pembeli baik yang berupa tunai maupun yang masih dalam
bentuk piutang usaha
Berbagai cara
dilakukan untuk membuat sebuah perusahaan tetap mempunyai margin
keuntungan
yang signifikan seperti menejemen kontrol, pembagian team devisi-divisi
,pembuatan
SOP, sistem Informasi, semua diupayakan supaya perusahaan tidak kolaps
ataumengalami
kebangkrutan. Sistem Informasi pendeteksi resiko kebangkrutan Terintegrasi
Tujuan dibuat sebuah sistem informasi terintegrasi adalah untuk meningkatkan "efektifitas perusahaan", sebagai
alat bantu untuk membuat keputusan secara cepat dengan sumber yang akurat, manajemen
kontrol perusahaan lebih khususnya pelaporan posisi keuangan perusahaan, sebagai pendeteksi mark-up biaya perusahaan.
Posisi keuangan perusahaan
mempunyai peran yang vital untuk menjaga stabilitas operasional perusahaan agar terhidar dari resiko kebangkrutan dengan
adanya sistem informasi terintegrasi maka, setiap pengambil keputusan dapat melihat atau audit
posisi-posisi mana yang rawan terhadap resiko kebangrutan perusahaan
harus dipangkas. Dengan
membaca laporan keuangan yang disajikan sistem informasi memang sudah
bisa mengetahui
kondisi keuagan perusahaan akan tetapi lebih bijak lagi jika mengetahui
lebih
spesifik seberapa besar tingkat kestabilan perusahaan apakah ada
indikasi-indikasi resiko kebangkrutan perusahaan ada pepatah “lebih baik
mencegah dari
pada mengobati” jika diterapkan di dunia bisnis mungkin, deteksi potensi
kebangkrutan perusahaan sejak dini itu penting dalam sebuah perusahaan
agar resiko kebangrutan dapat dicegah dengan baik sehingga perusahaan
tetap stabil.
Dengan perkembangan perangkat digital yang semakin pesat mendorong setiap pelaku usaha baik skala kecil sampai Enterprise, berlomba-lomba menerapkan sebuah Sistem Informasi terintegrasi, baik dibuat sendiri dengan team perusahaan maupun dengan cara membeli kepada Vendor seperti SAP, ERP atau pesan kepada Sofware Developer.
Perusahaan
Perusahaan meurupakan sebuah usaha bisnis baik yang didirikan perorangan, Join pemegang saham, maupun BUMN baik yang telah berbadan hukum maupun yang belum. Jika ditinjau menurut jenis usaha ada 3 bidang usaha yang saya ketahui yang mempunyai resiko kebangrutan setiap saat.Usaha Jasa
Bidang usaha jasa mempunyai kegiatan usaha yang fokus pada
pelayanan jasa sebagai contoh bisnis Travel,
Telekomunikasi (Telkom), Arsitek,
Photo Graphy, expedisi, Konsultan IT, laundry, Poli klinik, perhotelan.
Usaha Retail
Bidang usaha Retail dengan fokus penjualan produk hasil
produksi baik skala kecil sampai partai besar contoh Toko Bangunan, Swalayan,
Super Market, Apotik, Restoran
Usaha Manufaktur
Fokus Usaha bidang manufaktur adalah pengolahan menghasilkan barang jadi Contoh Perusahaan textile, Farmasi, pengecoran Baja, pengolahan makanan kaleng, Mesin PertanianTujuan Perusahaan
Tujuan didirikan sebuah perusahaan ada 4 hal yang paling
dasar meliputi :
1.Keuntungan(Profit) Yang sebesar-besarnya
S Setiap pelaku usaha pasti mengharapkan
profit yang sebesar-besarnya / se optimal mungkin
2.Menekan biaya Operasinal
Biaya operasional yang dimaksud adalah
biaya untuk menghasilkan barang / jasa dalam sebuah usaha contoh biaya tenaga
kerja, bahan baku, mesin
3.Kekuatan Bertahan
Bertahan dalam arti bagaimana perusahaan
tetap bisa berjalan dengan banyaknya kompetitor yang semakin banyak sehingga
perusahaan tetap aman
4.Expansi Perusahaan
Tujuan expansi ini untuk mengembangkan
jaringan bisnisnya contoh pembukaan cabang-cabang baru untuk meningkatkan
profit perusahaan
.
1 comment:
Like,, semoga pembahasan nya ltebih ddetain disertakan contoh program
Post a Comment