-->

Friday, June 6, 2014

Sistem Informasi Pendeteksi Resiko Kebangrutan Perusahaan


Resiko Kebangrutan Perusahaan

Setiap bisnis mempunyai resiko kebangrutan perusahaan, semua pelaku usaha menghendaki supaya bisnisnya  tetap pada posisi puncak. Bagaimana cara menghindari resiko kebangkrutan? bagaimana cara mendeteksi potensi resiko kebangkrutan perusahaan? metode apakah yang digunakan untuk mendeteksi resiko kebangrutan?. 

Metode Altman Z-score


Altman Z-score adalah rumus prediksi kebangkrutan yang dipublikasikan oleh Edward I.Altman pada tahun 1986. Z-scrore dapat digunakan sebagai pendeteksian resiko kebangrutan perusahaan memanfaatkan rumus  persamaan linear matematika :

Z-Score = 1.2T1 + 1.4T2 + 3.3T3 + 0.6T4 + 0.999T5      

 Disini arti (T) merupakan koifisien tiap-tiap parameter yang akan diukur

T1 : Working Capital / Modal Kerja

T2 : Retained Earnings / Laba ditahan

T3 : Earnings Before Interest and Taxes / Laba Kotor

T4 : Market Value of Equity / Total Nilai Hutang Piutang

T5 : Sales / penjualan

Metode Altman Z-score  sudah dilakukan pernah diuji untuk mengetahui potensi kebangrutan dibeberapa perusahaan oleh Edward I.Altman 

Cara Mengetahui Gejala-Gejala kebangkrutan Perusahaan


Perusahaan dinyatakan "bangkrut atau pailit" jika, perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya contoh indikasi perusahaan megalami kebangrutan jika tidak dapat membayar hutang-hutang kepada supplier, gaji Karyawan sebelum semuanya itu terjadi maka, ada faktor indikasi dasar yang harus dicermati salah satu tolak ukurnya adalah laporan posisi keunagan perusahaan Neraca dan Rugi Laba dua faktor ini dapat dijadikan alat analisis untuk pendeteksi potensi kebangrutan perusahaan sedini mungkin sebab laporan keuangan adalah bersifat standart  aturan baku yang jelas bisa dibaca dan dipahami dengan mudah karena sudah tersusun dengan rapi sesuai kelompok catatan transaksi perusahaan.  

Bagaimana Cara mendeteksi resiko kebangkrutan sebuah bisnis?

Jika yang ditanyakan adalah kerugian atau kebangrutan maka beberapa pos laporan keuangan sebagai alat bantu tool analisa pendeteksi kebangrutan yaitu :

Modal Kerja 

sebarapa besar modal perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan barang / jasa, modal dalam nominal uang      

Laba ditahan 

Total Hasil keuntungan pendapatan  bersih perusahaan dalam periode waktu

Laba Kotor 

Total Pendapatan perusahaan seblum dipotong pajak

Piutang Usaha

Pendapatan perusahaan yang masih belum dibayar tetapi barang / jasa sudah diterima biasanya menggunakan term pembayaran piutang usaha

Hutang Usaha

Hutang perusahaan kepada supplier pada saat pembelian barang yang belum dibayar atau jatuh tempo hutang belum waktunya

Sales / penjualan

Total barang atau jasa yang sudah laku dijual kepada pembeli baik yang berupa tunai maupun yang masih dalam bentuk piutang usaha

Sistem Informasi pendeteksi resiko kebangkrutan Terintegrasi


Tujuan dibuat sebuah sistem informasi terintegrasi adalah untuk meningkatkan "efektifitas perusahaan", sebagai alat bantu untuk membuat keputusan secara cepat dengan sumber yang akurat, manajemen kontrol perusahaan lebih khususnya pelaporan posisi keuangan perusahaan, sebagai pendeteksi mark-up biaya perusahaan.


Posisi keuangan perusahaan mempunyai peran yang vital untuk menjaga stabilitas operasional perusahaan agar terhidar dari resiko kebangkrutan dengan adanya sistem informasi terintegrasi maka, setiap pengambil keputusan dapat melihat atau audit posisi-posisi mana yang rawan terhadap resiko kebangrutan perusahaan harus dipangkas. Dengan membaca laporan keuangan yang disajikan sistem informasi memang sudah bisa mengetahui kondisi keuagan perusahaan akan tetapi lebih bijak lagi jika mengetahui lebih spesifik seberapa besar tingkat kestabilan perusahaan apakah ada indikasi-indikasi resiko kebangkrutan perusahaan ada pepatah “lebih baik mencegah dari pada mengobati” jika diterapkan di dunia bisnis mungkin, deteksi potensi kebangkrutan perusahaan sejak dini itu penting dalam sebuah perusahaan agar resiko kebangrutan dapat dicegah dengan baik sehingga perusahaan tetap stabil.
Berbagai cara dilakukan untuk membuat sebuah perusahaan tetap mempunyai margin keuntungan yang signifikan seperti menejemen kontrol, pembagian team devisi-divisi ,pembuatan SOP, sistem Informasi, semua diupayakan supaya perusahaan tidak kolaps ataumengalami  kebangkrutan. 
Dengan perkembangan perangkat digital yang semakin pesat mendorong setiap pelaku usaha baik skala kecil sampai Enterprise,  berlomba-lomba menerapkan sebuah Sistem Informasi  terintegrasi, baik dibuat sendiri dengan team perusahaan maupun dengan cara membeli kepada Vendor seperti SAP, ERP atau pesan kepada Sofware Developer.

Perusahaan

Perusahaan meurupakan sebuah usaha bisnis baik yang didirikan perorangan, Join pemegang saham, maupun BUMN baik yang telah berbadan hukum maupun yang belum. Jika ditinjau menurut jenis usaha ada 3  bidang  usaha yang saya ketahui yang mempunyai resiko kebangrutan setiap saat.

Usaha Jasa


Bidang usaha jasa mempunyai kegiatan usaha yang fokus pada pelayanan jasa sebagai contoh bisnis Travel,  Telekomunikasi (Telkom), Arsitek,  Photo Graphy, expedisi, Konsultan IT, laundry, Poli klinik, perhotelan. 

Usaha  Retail


Bidang usaha Retail dengan fokus penjualan produk hasil produksi baik skala kecil sampai partai besar contoh Toko Bangunan, Swalayan, Super Market, Apotik, Restoran

Usaha Manufaktur

Fokus Usaha bidang manufaktur adalah pengolahan menghasilkan barang jadi Contoh Perusahaan textile, Farmasi, pengecoran Baja, pengolahan makanan kaleng, Mesin Pertanian

Tujuan Perusahaan 

     Tujuan didirikan sebuah perusahaan ada 4 hal yang paling dasar meliputi : 

      1.Keuntungan(Profit) Yang sebesar-besarnya
S    Setiap pelaku usaha pasti mengharapkan profit yang sebesar-besarnya / se optimal mungkin 
      2.Menekan biaya Operasinal

Biaya operasional yang dimaksud adalah biaya untuk menghasilkan barang / jasa dalam sebuah usaha      contoh biaya tenaga kerja, bahan baku, mesin
3.Kekuatan Bertahan
Bertahan dalam arti bagaimana perusahaan tetap bisa berjalan dengan banyaknya kompetitor yang semakin banyak sehingga perusahaan tetap aman
4.Expansi Perusahaan
Tujuan expansi ini untuk mengembangkan jaringan bisnisnya contoh pembukaan cabang-cabang baru untuk meningkatkan profit perusahaan    





.


1 comment:

Anonymous said...

Like,, semoga pembahasan nya ltebih ddetain disertakan contoh program