Nah, postingan kali ini sebagai lanjutan dari pengenalan
lingkup database jika pada postigan sebelumnya berkenalan dengan manajemen user database
dan tool query database, kali ini saya sedikit menulis tentang cara merancang
database dalam konteks perancangan alur sistem belum mengimplementasikan rancangan
sistem ke dalam database sofware. Tulisan ini untuk saya pribadi dan untuk yang
mulai belajar merancang database, jadi
jika anda sudah expert tentang database maka sebaiknya di close saja browsernya
daripada sakit hati sebab ini hanya ditujukan untuk pemula dan catatan pribadi
saya dalam belajar database. Jika ada
pertanyaan bagaimana cara merancang database
yang baik? Menurut saya sendiri database dikatakan baik, jika sesuai dengan
kebutuhan sistem yang akan dibangun dan dinamis. Dinamis dalam arti dapat
diterapkan konsep SDLC (System
Development Life Cycle).
Jadi, Bagaimana Cara
memulai perancangan database? tahapan
awal perancangan database dapat dilakukan,
jika sudah ada masalah yang akan dipecahkan dan akan dibuat sistem yang
terkomputerisasi dan dituangkan dalam bentuk sistem database. jadi cara terbaik
untuk belajar merancang database adalah dengan contoh kasus nyata. Disini yang
akan saya jadikan studi kasus perancangan database secara sederhana yaitu data
produk dengan menggunakan no serial.
Nah, secara tidak langsung dapat belajar sistem distribusi
barang pada perusahaan penjualan elektronik dalam hal pencatatan produk
elektronik dengan serial number. dalam contoh ini yang akan digunakan adalah
toko hanphone dengan alasan relatif simple dibandingkan dengan menejemen
pencatatan produk Toko kamera digital. Kerumitan perancangan database manajemen
stok pada studi kasus Toko kamera digital terletak pada disasembling atau sering disebut menguraikan barang
rakitan contoh nya adalah kamera SLR KIT. Yang terdiri dari body kamera dan
lensa kamera sedangkan lensa sendiri mempunya no seri, kamera juga mampunyai noserial namun dapat
dijual secara terpisah. Sedangkan untuk produk elektronik seperti handphone
maupun notebook relatif sama tidak ada proses disassembling jadi relatif mudah
untuk belajar perancangan databasenya.
Berbicara pencatatan produk dengan serial maka, tidak
terlepas dari siklus produk yaitu produk masuk dan keluar dan pencatatan stok barang. Nah,
dari sini timbul pertanyaan faktor apa saja yang dapat mempegaruhi pencatatan produk?
Sedikitnya ada 6 transaksi pencatatan siklus manajemen pencatatan
stok barang dengan noserial:
- Saldo Awal Barang
- Pembelian
- Retur Pembelian
- Penjualan
- Retur Penjualan
- Stok Opname
Mudah ya, bisa dimengerti ya dari sini gampang banget
membuat perancangan database untuk manajemen pencatatan stok barang dengan
serial number. setelah mengetahui alur
proses pencatatan arus barang serial
dari awal masuk sampai akir, maka proses-proses transaksi itu dapat kita tuangkan kedalam sebuah
database dan tabel tabel untuk menampung transaksi barang tersebut. Jadi pada
saat memulai perancangan databse ada baiknya mengetahui tahapan proses-proses
dari awal sampai hasil akir dari suatu
masalah yang akan dikerjakan dalam perancangan database seperti contoh
perancangan database pencatatan stok barang serial diatas jadi proses proses
nya harus dimengerti dengan jelas maka dapat dipastikan kita sudah bisa
mengimplemantasikan konsep perancangan database tinggal menuangkan dalam
database sofware diantaranya MySQL, oracle, MS SQL Server maupun sofware
database yang lain setidaknya tulisan contoh sederhana ini dapat memberi
sedikit manfaat tentang konsep perancangan database yaitu yang paling penting
adalah alur proses sistem yang akan dibangun.
Jika diuraikan lebih detail lagi masih ada 2 proses transaksi pencatatan
barang dengan serial number yaitu pesanan pembelian barang dan pesanan
penjualan barang namun untuk tahapan belajar merancang database seperti saya
ini 6 proses transaksi pencatatan barang dengan noserial diatas, saya rasa sudah
cukup.
No comments:
Post a Comment