-->

Monday, May 19, 2014

Memulai Bisnis Kayu Sengon "Albasia"

Bisnis Kayu Sengon "Albasia"

Gelisah ku tak menentu pikiran melayang. Pulang kampung halaman hal yang paling aku nantikan saat akir pekan itu datang, meskipun dompet dikantong mulai menipis, maklum sudah tengah bulan ya iyalah seorang kuli dengan gaji pas-pasan sampai dirumah aku menuju kesawah melihat tetangga yang sedang asyik dengan tanaman hijau yang sedang banyak dibudidayakan masyarakat sekarang yaitu SENGON didesaku mengenalnya atau Albasia bahasa kerennya.

Saya memulai percakapan sederhana wah sengon mu sudah besar ya jawab tetangga ya sudah berumur 4 tahun rencana mau saya panen saya lantas menyambar dengan kata lha kenapa kok ga nunggu 1 atau 2 tahun lagi kan nilai ekonomis nya lebih besar jawab tetangga dengan segera rencana mau buat biaya sekolah anak saya mau masuk SMU tahun ajaran baru biayanya mahal apalagi saya cuma seorang petani gurem hasil panen buat makan sehari-hari saja kadang masih kurang. Percakapan terus berlanjut saya melontarkan pertanyaan berapa biaya masuk SMU sekarang...? dengan nada kecewa dan muka sedikit mulai berkerut dia mengatakan 5 (lima) juta itu belum buku sepatu dan perlengkapan yang lain, what’s lima juta saya terkejut ga usah teriak saya anjutkan cerita katanya lha saya kan punya tiga anak sayang dua masih SD yang juga butuh biaya. Ahhh jawab saya SD kan dapat biasiswa BOS itu kan gratis Sekolahnya, dengan lantang dia menjawab gratis kok masih beli buku ini beli buku itu klo gratis itu ya ga bayar itu namanya gratis. Saya mengalihkan pembicaraan lha sengon ini kira-kira dijual bisa laku berapa...? ya kalo 15 juta mungkin bisa lebih dengan diameter 40-60 cm, ini ada kira-kira 150 batang wah ya lumayan juga ya aku nabung dengan gaji UMR butuh berapa lama untuk mengumpulkan uang 20 juta kayaknya hasrus kerja keras saya tapi butuh waktu berapa tahun...? ya disyukri aja namanya rakyat jelata jawab tetangga. 

Ok saya masuk ke intinya, dengan uang dikantong saya yang tinggal 500 ribu buat 2 minggu kemudian, apa yang bisa saya lakukan dengan pertimbangan biaya sekolah yang mahal itu tadi maka muncul ide saya naik ke ladang yang tak jauh dari sawah, saya melihat separuh tahah kosong diantara nya tumbuh pohon-pohon pisang dan kelapa dan beberapa pohon waru melihat-lihat mengamati, wow amazing kereen tanah ini bisa dibuat lahan sengon yang separuh lahan kan masih kosong yang tak terurus, saya mulai menghitung kira kira biaya memanam sengon berapa bibit, ongkos tanam dan pupuk untuk sengon. Tanpa pikir panjang saya pergi ke penjual bibit sengon yang tak jauh dari rumah, tanpa basa basi saya bertanya berapa harga bibit sengon ? penjual bibit sengon melayani dengan ramah kaleh ewu mas 2 dua ribu rupiah maksudnya, saya beli 50 batang tapi diantar kerumah bisa ? bisa jawab penjual sengon sama pupuk untuk sengon 1 sak harganya berapa kalo pupuk nya 160 ribu per sak mas bisa digunakan beberapa kali pemupukan cepat kok mas pertumbuhan sengon ini. Wah uang dikantong sisa 240 ribu belum bayar ongkos menanam sengon Albasia nya hemmmm bokek anak muda he..he..he..he. tanya ke emak tersayang, mak ongkos menaman sengon kira-kira berapa emak menjawab kenapa tanya-tanya mau menanam sengon..? ya mak Cuma 50 batang dari pada lahan kosong ga terurus ditanami sengon menghasilkan. 50 ribu rupiah perhari what’s mahal juga ya mak sambil saya memeluk emak saya yang sudah lanjut usia, sudah dua minggu ga pulang kerumah, ok mak ini saya deposit uang ke bank ‘kantong’ emak ya 100 ribu rupiah untuk investasi tanaman sengon mak. Wow saya liat deposito uang di dompet sisa 140 ribu. Minggu kemarin saya coba mengintip tanaman sengon dengan modal 360 ribu kira-kira sudah tumbuh sekitar 5 meter dalam kurun waktu 5 bulan lumayan lah buat investasi jangka panjang dengan menanam kayu sengon atau Albasia.

Berani mencoba itu bagus, investasi jangka panjang selain tabungan dengan menanam kayu sengon albasia tidak membutuhkan biaya yang mahal terutama untuk kalangan kuli seperti saya yang ga ada jaminan hari tua maupun tunjangan kesehatan curhat dikit nasib seorang kuli ada ditangan sendiri
Semoga saja bisnis saya bisa seperti google Perusaan Teknologi Kelas Paus atau hiu, penuh idealis,inovasi, Energi Ramah Lingkungan, google analitic yang wow gitu, tumbuh dari garasi semoga Allah SWT paring rejeki berkah. My Goal Enterpreneur Sejati

No comments: